Perusahaan kami berkantor pusat di Kota Kurayoshi, Prefektur Tottori, dan mengoperasikan tujuh restoran yakiniku, ramen, restoran Jepang, dll., di Prefektur Tottori dan Shimane.
Industri restoran telah lama mengalami kekurangan tenaga kerja, dan setelah bencana Corona, kami merasa semakin sedikit orang yang memilih pekerjaan ini. Dengan tidak adanya yang melamar meskipun kami sudah menghabiskan banyak biaya untuk perekrutan, dan setelah diterima bekerja pun banyak yang segera berhenti, karena situasi seperti ini terus berlanjut, dan karena hampir setengah dari pelamar di situs web perekrutan untuk lulusan baru adalah orang asing, dari situ kami mulai mempertimbangkan untuk mempekerjakan tenaga kerja asing. Meskipun akhirnya tidak ada lulusan baru yang kami rekrut, dari situ kami kemudian mengetahui tentang kebijakan pekerja berketerampilan Spesifik (Tokutei Ginou/ TG) dan memutuskan untuk menggunakan kebijakan tersebut, karena kami pikir peluang untuk mempekerjakan secara berkelanjutan lebih tinggi orang asing daripada orang Jepang.
Dalam perekrutan pekerja asing berketerampilan spesifik (TG), wawancara dilakukan dengan poin-poin penting, yaitu ada atau tidaknya pengalaman memasak, jawaban atas pertanyaan, dan keceriaan senyum. Kami terkesan ketika Rana, pekerja asing berketerampilan spesifik (TG) pertama yang kami rekrut, berkata, “saya telah menerima bantuan dari Jepang ketika ada gempa bumi besar di Nepal, jadi sekarang saya ingin menjadi sukarelawan sambil bekerja di Jepang”. Ketika kami merekrut, termasuk kepribadian juga kami nilai.